Bola.net
·3 de enero de 2025
Bola.net
·3 de enero de 2025
Bola.net - Mantan asisten pelatih Manchester United Rene Meulensteen mengungkapkan kekhawatirannya tentang keputusan klub yang menunjuk Ruben Amorim sebagai pelatih. Meulensteen menyebutkan kesamaan dengan penunjukan Erik ten Hag yang tidak berhasil.
Amorim bergabung dengan Manchester United setelah sukses besar bersama Sporting CP di Portugal. Namun, pria asal Portugal itu belum menunjukkan hasil yang memuaskan di Old Trafford.
Dari 11 pertandingan pertamanya, Amorim hanya berhasil meraih lima kemenangan. Setan Merah terpuruk di peringkat ke-14 klasemen Premier League dan terpaut tujuh angka dari zona degradasi.
Begitu pula dengan Ten Hag. Meskipun Ten Hag sukses di Ajax, transisinya ke Premier League terbukti sulit, dengan Man United mengalami musim Premier League dan Liga Champions terburuk mereka pada 2023/2024.
Ruben Amorim saat menukangi Manchester United di Premier League musim 2024/2025. (c) AP Photo/Dave Thompson
Meski Meulensteen mengagumi gaya sepak bola Amorim, ia mempertanyakan keputusan Man United yang tampaknya mengulang pola yang sama dengan perekrutan Ten Hag.
"Ini lebih terkait dengan proses perekrutan daripada tentang gaya manajerial atau kepelatihannya," kata Meulensteen kepada Express Sport.
"Lihat saja ketika United memilih Ten Hag. Dia manajer di Ajax, liga yang lebih kecil di Eropa, dan dia sukses dengan memenangkan liga serta tampil baik di Liga Champions."
"Pola yang sama persis terjadi dengan Amorim di Portugal. Sporting, liga yang lebih kecil, juga sukses, menang liga, dan tampil sangat baik di Liga Champions."
2 dari 4 halaman
Pelatih Manchester United Ruben Amorim menghibur Leny Yoro setelah pertandingan Premier League melawan Bournemouth, Minggu (22/12/2024). (c) AP Photo/Dave Thompson
Meulensteen menambahkan bahwa meski Amorim memiliki gaya sepak bola yang menarik, ada perbedaan karakter dan kepribadian antara pria asal Portugal itu dan Ten Hag.
"Dia memiliki gaya sepak bola yang sangat menarik; itu adalah kesamaan di antara mereka. Namun saya rasa mereka adalah dua karakter berbeda dengan kepribadian yang berbeda," lanjutnya.
"Cara Ten Hag berkomunikasi berbeda dengan cara Amorim berkomunikasi, cara Amorim menyusun timnya dengan formasi 3-4-3 juga berbeda dengan Ten Hag."