Waduh! Efisiensi Berlanjut, MU Siap Pecat Karyawan Lagi, Sekitar 200 Staf Segera Kena PHK | OneFootball

Bola.net - Sir Jim Ratcliffe, miliarder yang menjadi pemilik sebagian saham Manchester United, dikabarkan akan melakukan pemotongan lebih dari 100 posisi pekerjaan di klub tersebut.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi penghematan biaya yang telah dilakukan Ratcliffe sejak mengambil alih kepemilikan 28,94% saham klub raksasa Premier League itu pada tahun lalu.

Menurut laporan Daily Mail, meskipun angka pasti belum ditetapkan, sumber internal klub memperkirakan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) akan mencapai lebih dari 100 orang, tetapi kurang dari 200 orang.

Langkah ini menyusul rencana sebelumnya yang telah memangkas 250 karyawan, atau sekitar seperempat dari total tenaga kerja di Old Trafford, sebagai upaya menyeimbangkan keuangan klub.

Alokasi Dana untuk Transfer MU

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim. (c) AP Photo/Dave Thompson

Ratcliffe, yang juga merupakan pendiri perusahaan petrokimia INEOS, disebutkan ingin mengalokasikan dana yang dihemat untuk mendukung manajer baru Manchester United, Ruben Amorim, dalam merekrut pemain untuk tim utama.

Saat ini, Setan Merah berada di posisi ke-12 klasemen Premier League, menuju akhir musim terburuk mereka sejak 1990, era awal kepemimpinan Sir Alex Ferguson yang penuh trofi.

Karyawan klub dikabarkan belum mengetahui rencana terbaru ini, dan jumlah pasti PHK masih dalam pembahasan. Manchester United sendiri menolak memberikan komentar ketika dihubungi oleh The Mirror.

2 dari 4 halaman

Bocoran Sumber Internal MU

Bendera sepak pojok berlogo Manchester United di Old Trafford. (c) AP Photo/Dave Thompson

Sementara itu, The Sun mewawancarai sumber internal mereka di tubuh MU. Sumber tersebut pun mengakui adanya rencana PHK karyawan lagi dari manajemen MU.

"Pada akhirnya, sepak bola adalah bisnis, tetapi ada ratusan orang yang bekerja tanpa lelah di balik layar yang berkontribusi pada keberhasilan klub mana pun,"

"Moral sudah menurun setelah kehilangan pekerjaan tahun lalu. Ini akan menjadi pukulan besar lainnya."