Stats Perform
·28 November 2019
Stats Perform
·28 November 2019
Romelu Lukaku sekali lagi menuntut UEFA agar bersikap tegas menghadapi rasisme setelah dirinya mengaku mendapat pelecehan rasisme dari 'seluruh stadion' saat Inter Milan menang 3-1 dalam duel Liga Champions di markas Slavia Praha.
Lukaku mencetak gol telat untuk membawa Inter unggul setelah upaya sebelumnya dianulir oleh VAR, sementara rekan setimnya Lautaro Martinez mengemas sepasang gol, Kamis (28/11) dini hari WIB.
Eks penyerang Manchester United tersebut merayakan gol pertamanya sebelum dianulir di hadapan suporter tuan rumah, meski kemudian benar-benar mencatatkan namanya di papan skor untuk terus menghidupkan peluang Nerazzurri lolos ke fase gugur.
"Saya terakhir kali mengatakannya ketika bersama tim nasional [Belgia]," kata Lukaku kepada Esporte Interativo. "UEFA sekarang harus melakukan sesuatu tentang itu, karena hal-hal seperti ini tidak dibenarkan ada di stadion."
"Hari ini itu terjadi dua kali kepada saya dan itu tidak bisa dibenarkan. Kita berada di tahun 2019, ada banyak pemain dengan kebangsaan berbeda di tim mereka."
"Ketika ada orang yang bagi saya buruk, di stadion, itu bukan contoh yang baik untuk anak-anak."
"Saya berharap UEFA sekarang mengambil tindakan atas hal tersebut, karena seluruh stadion melakukannya ketika Lautaro mencetak gol pertama dan itu tidak baik bagi orang-orang yang menonton pertandingan ini."
Lukaku telah lebih dari sekali menjadi sasaran aksi rasisme pada musim 2019/20 ini, bermula dari sikap tidak terpuji yang fans Cagliari kepadanya pada September lalu di Serie A.