Bola.net
·18 Oktober 2023
Bola.net
·18 Oktober 2023
Bola.net - Luciano Spalletti menegaskan bahwa Italia tidak pantas kalah atas Inggris jika menilik performa anak asuhnya di babak pertama. Tetapi, masalah baru muncul menurut sang pelatih ketika mereka melakukan banyak kesalahan yang tidak penting di babak kedua.
Gli Azzurri dipaksa menyerah oleh Inggris dalam laga lanjutan Grup C kualifikasi Euro 2024. Bertanding di Wembley, Rabu (18/10/2023) dini hari WIB, mereka kalah dengan skor 3-1.
Gianluca Scamacca berhasil membawa Italia unggul terlebih dahulu, namun Harry Kane berhasil mengonversi tendangan penalti, kemudian Marcus Rashford mencetak gol melalui serangan balik dan Kane menambahkan gol ketiga dengan memanfaatkan kesalahan lini pertahanan Gli Azzurri.
Dengan kekalahan ini, nasib Italia akan ditentukan bulan depan saat mereka akan menghadapi Makedonia Utara dan Ukraina, yang telah memainkan satu pertandingan, untuk memperebutkan satu tempat lolos langsung dari grup.
1 dari 3 halaman
Kembali ke tempat kemenangan mereka di Euro 2020, Gianluigi Donnarumma dan kolega sejatinya mampu menyulitkan Inggris di babak pertama, terlebih mereka mencetak gol lebih dulu. Namun, menurut Spalletti beberapa penggawa muda Italia yang tampil membuat performa tim menjadi kurang stabil.
"Inggris menyebabkan masalah bagi kami dan malah mencetak gol. Sangat mengecewakan bagaimana kekalahan itu terjadi. Saya tidak berpikir tim pantas kalah dengan dua gol," kata Spalletti yang mengambil alih posisi pelatih pada bulan September setelah Roberto Mancini berhenti.
"Kami perlu tumbuh dan berkembang dalam momen-momen kemenangan pertandingan besar. Kami bermain bagus di sebagian besar pertandingan, tetapi kami perlu mengambil peluang kami" katanya tentang tim yang telah kehilangan sejumlah pemain veteran dari tim peraih gelar juara 2021.
2 dari 3 halaman
Spalletti telah mengatakan sebelum pertandingan bahwa ini akan menjadi ujian untuk melihat di mana posisi Italia saat ini dalam masa kepelatihannya. Dan menurutnya masih banyak perbaikan yang harus ia berikan kepada anak asuhnya.
"Jika kami dapat menyelesaikan niat yang kami lihat hari ini, maka Italia berada di level yang baik. Jika kami ingin menunggu dan mengubah sikap, maka itu akan memakan waktu lebih lama.
"Kami harus membangun apa yang telah kami lakukan di sebagian besar pertandingan, yaitu memainkan sepak bola terbuka dan menyerang, mencetak gol ketika kami menciptakan peluang. Kami tidak boleh mengubah pendekatan tersebut."
3 dari 3 halaman
Kemudian, eks pelatih Napoli tersebut berujar bahwa kekalahan lawan Inggris harus menjadi pembelajaran bagi anak asuhnya.
Kesalahan-kesalahan minor yang dilakukan oleh mereka di pertandingan tadi dijadikan bahan refleksi untuk pertandingan selanjutnya agar tidak diulang kembali.
"Kami harus belajar dari hal ini dan meningkatkan kemampuan dalam duel fisik, ketika ada situasi 50-50, kami harus memutuskan apa yang harus dilakukan dan melakukannya.
"Kami tampil dengan penuh semangat hampir sepanjang pertandingan, namun kesulitan datang ketika kami mulai bertahan terlalu dalam."
Penulis: Yoga Radyan