Stats Perform
·24 Mei 2020
Stats Perform
·24 Mei 2020
Mampu mencetak gol penentu kemenangan di final Piala Dunia 2010 telah membantu Andres Iniesta untuk mengatasi depresi berat yang dialaminya di waktu itu.
Iniesta sempat berada dalam kondisi mental yang terpuruk dan berpuncak ketika sahabatnya, Dani Jarque, meninggal dunia pada Agustus 2009. Eks gelandang Espanyol itu meninggal dunia secara mendadak di usia 26 tahun akibat penyakit jantung.
Sekitar setahun berselang, Iniesta sukses mengemas satu-satunya gol melawan Belanda di Afrika Selatan 2010 untuk memastikan timnas Spanyol menjadi juara dunia. Ketika berselebrasi, Iniesta membuka jersey dan pada kaus dalamnya tertulis "Dani Jarque selalu bersama kita".
"Sayangnya, saya mengalami banyak momen sedih secara beruntun, meskipun saat itu saya tengah sukses," kata Iniesta kepada Bild am Sonntag.
"Lalu sahabat saya Dani Jarque meninggal, yang membuat saya berada dalam situasi sangat rapuh sehingga saya butuh bantuan profesional [psikolog]. Itu adalah fase terberat dalam hidup saya. Saya beruntung mendapat dukungan penuh dari Anna, istri saya, dan orang tua saya."
"Gol kemenangan tersebut merupakan awal dari membaiknya kondisi saya. Untungnya, semua itu sudah berada di masa lalu. Sebuah fase yang yang membuat saya semakin kuat dan semakin baik," kata gelandang Vissel Kobe ini.
Selama berkarier di Barcelona dan timnas Spanyol, Iniesta sukses mengoleksi puluhan trofi, di antaranya sembilan gelar La Liga Spanyol, empat Liga Champions, satu Piala Dunia, dan dua Piala Eropa. Masalah depresi yang dialami Iniesta menjadi pengingat bahwa kesehatan mental bisa menyerang siapa pun.