Stats Perform
ยท22 Mei 2022
Stats Perform
ยท22 Mei 2022
Lompat Ke:
Chelsea akan menjamu Watford pada partai pamungkas Liga Primer Inggris musim 2021/22, Minggu (22/5) malam.
Laga ini tidak memiliki arti signifikan buat posisi kedua tim di klasemen sementara, karena The Blues sudah bisa dipastikan finis ketiga usai diimbangi Leicester City 1-1 Jumat (20/5) kemarin, dan Watford resmi degradasi sejak beberapa pekan lalu.
Kemungkinan besar, pertandingan ini bakal dipakai Thomas Tuchel sebagai laga perpisahan beberapa penggawa Chelsea dan memainkan pemain-pemain yang tak banyak mendapatkan menit sepanjang musim.
Pertandingan Liga Primer Inggris 2021/22 antara Chelsea versus Watford akan disiarkan di Mola TV pada Minggu, 22 Mei 2022 pukul 22:00 WIB.
Simak jadwal TV selengkapnya di sini.
Agak sulit memprediksi skuad pilihan Thomas Tuchel untuk menjamu Watford, lantaran pelatih asal Jerman itu berkata bakal memainkan pemain yang jarang dimainkan, sedangkan peluang menurunkan produk akademi juga cukup besar.
Namun Cesar Azpilicueta, Antonio Rudiger, dan Marcos Alonso diharapkan bakal tampil di laga (mungkin) terakhir mereka, namun belum jelas apakah Andreas Christensen bakal diberi perpisahan yang sama.
Kepa Arrizabalaga, satu lagi yang mungkin hengkang dari Stamford Bridge, bisa menggantikan Edouard Mendy, sementara Malang Sarr dan Saul Niguez bisa diberi menit bermain.
Pemain muda yang bisa dipilih masuk skuad matchday antara lain Harvey Vale, Charlie Webster, dan Jude Soonsup-Bell.
Meski dibantai Leicester 5-1, Roy Hodgson tidak bisa banyak mengganti starting XI-nya mengingat cedera di tubuh skuad Watford.
Ben Foster bakal tampil untuk terakhir kalinya bagi The Hornets, sementara Hassane Kamara dan William Troost-Ekong bisa kembali ke lini belakang.
Wonderkid Kwadwo Baah mungkin akhirnya bisa diberi debut, terutama karena Watford sudah dipastikan degradasi dan laga ini tak berarti banyak untuk posisi mereka.
Pertandingan ini boleh jadi tak memiliki arti buat posisi di klasemen, tetapi Chelsea bakal mengincar kemenangan untuk mengakhiri musim mereka yang carut-marut dengan positif.
Mengawali 2021/22 dengan optimisme usai juara Liga Champions Eropa dan merekrut Romelu Lukaku, The Blues tancap gas dan mampu menghuni puncak klasemen Liga Inggris selama beberapa waktu.
Sayangnya cedera melanda, dan performa mereka jeblok di Desember 2021 dan turun kasta sampai ke peringkat ketiga, disalip Liverpool dan Manchester City yang hingga kini masih berebut gelar EPL.
Musim yang penuh optimisme berubah menjadi mimpi buruk dan keputusasaan begitu Roman Abramovich mengumumkan bakal menjual Chelsea, menyusul invasi Presiden Rusia, Vladimir Putin, terhadap Ukraina.
Pasukan Tuchel memang mampu mengantongi trofi Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub, tetapi bakal merasa kecewa karena dipecundangi The Reds lewat adu penalti di dua final domestik dan gagal meraih Piala Liga Inggris dan Piala FA.
Selain harus merelakan mahkota Eropa karena come back mereka digagalkan Real Madrid, performa Chelsea kian anjlok sejak April sampai harus ikut rebutan empat besar bareng si 'Trio Medioker' yakni Arsenal, Tottenham, dan Manchester United. Untungnya trio tersebut kolaps sendiri-sendiri dan The Blues bisa finis ketiga.
Tak selesai di sana, Chelsea terancam kehilangan nyaris seluruh lini belakang yang membawa mereka juara Liga Champions dengan Azpilicueta, Rudiger, dan Christensen bakal hengkang secara cuma-cuma.
Harus diakui bahwa nasib Chelsea memang sangat buruk, dari badai cedera dan Covid-19 di akhir tahun sampai runtuhnya kekaisaran Roman Abramovich yang sudah berdiri selama hampir dua dekade. Terkadang mereka merespon cobaan itu dengan baik, tetapi tak jarang lumat di bawah tekanan.
Laga versus Watford si tim degradasi pun rasanya tak memiliki banyak arti. Menang sekalipun rasanya tidak akan terlalu menghadirkan lega di tengah-tengah krisis.
Tetapi kemenangan menjadi wajib mengingat hasil kandang mereka yang bikin menghela napas, dan kalau benar-benar mau mendobrak hegemoni Liverpool dan Man City, setidaknya mulailah dengan bertanding penuh profesionalisme dan tanggung jawab terlepas dari situasinya.