Stats Perform
·5 Juni 2022
Stats Perform
·5 Juni 2022
Asisten pelatih timnas Indonesia U-19 Dzenan Radoncic mengakui ada perbedaan kualitas cukup signifikan antara tim besutannya dan Meksiko, sehingga menelan kekalahan 2-0 dalam laga pamungkas Grup B turnamen Touloun, Senin (6/6) dini hari WIB, di Prancis.
Timnas U-19 sempat membuat Meksiko menemui kesulitan untuk menembus pertahanan, dan baru bisa membuka keunggulan enam menit menjelang babak pertama berakhir melalui eksekusi penalti striker Newcastle United Santiago Munoz.
Performa timnas U-19 mengalami peningkatan di babak kedua, meski tidak menciptakan peluang berbahaya. Di lain sisi, Meksiko mampu menggandakan keunggulan di injury time lewat gol Jorge Ruvalcaba.
“Kami melakukan pendekatan berbeda hari ini (tadi malam). Saya ingin memotivasi pemain untuk menciptakan sejarah buat mereka sendiri. Harus diakui ada sedikit jurang kualitas, tapi kami menjalani pertandingan yang bagus,” ucap Radoncic.
“Sejak awal kami sudah tahu mereka akan memberikan tekanan yang berat. Tapi kami tetap kompak di sepanjang pertandingan, dan kami tidak membiarkan mereka menciptakan banyak peluang.”
“Menurut saya, [gol Meksiko] disebabkan kesalahan individu, kehilangan konsentrasi. Anak-anak merasa lelah, karena mereka menjalani tiga pertandingan dalam lima hari. Ditambah dengan cuaca seperti ini, jadi sangat sulit buat mereka.”
“Selamat buat Meksiko, mereka pantas mendapatkannya (kemenangan). Mereka merupakan salah satu tim papan atas di dunia. Ketika Anda memberikan tekanan di babak kedua selama 45 menit, itu sangat berarti buat kami.”
Radoncic mengutarakan, ia melakukan pendekatan berbeda di pertandingan ini. Sebab, Radoncic menginginkan para pemain bisa menciptakan sejarah dengan lolos ke semi-final.
Kendati demikian, Radoncic merasa cukup puas, karena pemain telah memperlihatkan performa yang bagus. Apalagi mereka mengakhiri fase grup dengan menduduki peringkat tiga klasemen akhir di atas Ghana.
“Tentu saja saya merasa puas. Ini merupakan hal yang besar buat kami. Kami datang dari negara kecil sepakbola. Turnamen ini memang bertujuan untuk mencari pengalaman, karena menghadapi tim papan atas dari Eropa, Amerika Latin, dan Afrika,” kata Radoncic.
“Jadi ini persiapan bagus untuk Piala Dunia (U-20) tahun depan. Saya pikir anak-anak sudah melakukan tugas dengan baik. Saya merasa senang, karena mereka mengalami banyak kemajuan, dan banyak belajar.”
Langsung