Egy Maulana Vikri Pantang Menyerah Tembus Skuat Lechia Gdansk | OneFootball

Egy Maulana Vikri Pantang Menyerah Tembus Skuat Lechia Gdansk | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·18 Agustus 2018

Egy Maulana Vikri Pantang Menyerah Tembus Skuat Lechia Gdansk

Gambar artikel:Egy Maulana Vikri Pantang Menyerah Tembus Skuat Lechia Gdansk

Pemain muda Indonesia Egy Maulana Vikri menegaskan, ia tidak pernah menyerah untuk menjalani debut di Eksktraklasa, dan tetap berusaha mendapatkan tempat di skuat Lechia Gdansk.

Harapan Egy menjalani debut bersama Lechia di Ekstraklasa melawan tuan rumah Gornik Zabrze di Stadion Arena Zabrze, Minggu (19/8) dinihari WIB, kandas setelah pelatih Piotr Stokowiec lebih memilih Artur Sobiech masuk ke dalam daftar 18 pemain untuk laga ini.


Video OneFootball


Keputusan itu membuat Egy dan Konrad Michalak hanya menjadi penonton di tribune. Dalam wawancaranya dengan Sportowe Fakty sebelum pertandingan, Egy menegaskan tidak pernah menyerah untuk mendapatkan kepercayaan dari Stokowiec.

“Saya kira pelatih tahu apa yang diperlukan oleh saya untuk menembus tim utama. Dia memberitahu apa yang harus saya lakukan, dan bagaimana cara bermain. Saya selalu mempersiapkan diri saya menjalani debut di Polandia. Ketika Piotr Stokowiec bilang saatnya sudah tiba, saya sudah siap,” tutur Egy.

“Untuk saat ini, saya menganggap waktunya belum tiba. Pelatih lebih tahu pemain yang dibutuhkan tim, dan itu tentunya bukan tugas saya. Saya tidak akan bilang saya lebih baik dibandingkan pemain yang tampil di tim utama.”

“Saya merasa saya perlu melakukannya secara bertahap untuk mendekati tim utama. Ketika bersama tim reserves, saya selalu berusaha memberikan segalanya. Di tim ini juga banyak pemain bagus dan bertalenta. Mereka turut membantu saya tentang apa yang harus dilakukan, dan bagaimana menyikapinya.”

Dalam kesempatan yang sama, Egy juga menegaskan dirinya tidak pernah menyesal memilih berkarier di Polandia, sekalipun gagal menjalani debut di Polandia.

“Saya sebelumnya pernah menjalani tes di beberapa klub. Liga mereka tidak memainkan sepakbola yang mengandalkan kekuatan fisik seperti di Polandia. Di sini [Polandia] banyak terjadi kontrak fisik di lapangan,” imbuh Egy.

“Tapi saya menyadari itu menjadi kekurangan saya, dan saya banyak belajar. Saya tidak pernah khawatir adu fisik. Bila saya mendapatkan kesempatan, saya tidak akan merasa minder, tapi bertarung di lapangan.”