Inter Milan Dikecam Gara-Gara Paksa Mainkan Stefan De Vrij Yang Cedera Kepala Lawan Liverpool | OneFootball

Inter Milan Dikecam Gara-Gara Paksa Mainkan Stefan De Vrij Yang Cedera Kepala Lawan Liverpool | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·17 Februari 2022

Inter Milan Dikecam Gara-Gara Paksa Mainkan Stefan De Vrij Yang Cedera Kepala Lawan Liverpool

Gambar artikel:Inter Milan Dikecam Gara-Gara Paksa Mainkan Stefan De Vrij Yang Cedera Kepala Lawan Liverpool

Inter Milan telah dipertanyakan atas keputusan mereka untuk membiarkan bek Stefan de Vrij terus bermain selama pertandingan Liga Champions mereka dengan Liverpool.

Cara sepakbola menangani cedera kepala kembali dipertanyakan, setelah pertandingan di Giuseppe Meazza, Kamis (17/2) dini hari WIB, tersebut sempat dihentikan di pertengahan babak pertama dengan bek Belanda itu harus menerima perawatan selepas mengalami benturan di kepalanya.


Video OneFootball


De Vrij dirawat dengan kantong es di kepalanya tetapi diantar kembali ke lapangan oleh manajer Simeone Inzaghi dengan sang pemain yang juga ingin melanjutkan permainan.

Pemain berusia 30 tahun itu kembali tampak bermasalah sebelum jeda pertandingan, tapi lagi-lagi diizinkan untuk melanjutkan laga.

Sebenarnya dengan kondisi tersebut, De Vrij sudah layak untuk digantikan oleh pemain lain di babak kedua namun tetap bermain hingga akhirnya ditarik keluar pada menit ke-87.

Dean Ashton, dalam komentarnya kepada talkSPORT, mengecam keputusan untuk membiarkannya bermain.

"Saya menonton ugby union pada akhir pekan, ada orang-orang di tribune, mereka menonton video - jika ada benturan kepala, Anda keluar lapangan!", kata eks penyerang West Ham United itu.

"Tidak ada 'jika' atau 'tetapi' atau 'apakah Anda ingin melanjutkan?' De Vrij masih bersikeras ingin melanjutkan permainan. Ia ingin bermain di pertandingan besar. Sebagai sebuah tim, Anda tidak ingin tanpa pemain terbaik Anda."

"Tapi, ayolah, di mana proses berpikir dalam melindungi para pemain?"

Ia menambahkan: "Anda bisa melihat De Vrij melambaikan tangannya di depan wajahnya seolah-olah pandangannya kabur atau sedikit pusing. Tentunya itu cukup memberi tahu Anda bahwa ada sesuatu yang tidak beres?"

"Ada masalah yang kita miliki dalam sepakbola, tentang apakah pemain bersikeras untuk melanjutkan permainan, ketimbang menariknya keluar. Saya tidak suka melihat itu."

"Harus ada perubahan budaya yang besar. Kita harus memperhatikan kesejahteraan para pemain, daripada seberapa penting sisa babak ini."

Inter sendiri pada akhirnya harus mengakui keunggulan Liverpool dengan skor 2-0 dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions tersebut.