Koneksi Prancis: Rafael Leao, Manu Garcia, Ismaila Sarr & Talenta Muda Asing Yang Bersinar | OneFootball

Koneksi Prancis: Rafael Leao, Manu Garcia, Ismaila Sarr & Talenta Muda Asing Yang Bersinar | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·17 Mei 2019

Koneksi Prancis: Rafael Leao, Manu Garcia, Ismaila Sarr & Talenta Muda Asing Yang Bersinar

Gambar artikel:Koneksi Prancis: Rafael Leao, Manu Garcia, Ismaila Sarr & Talenta Muda Asing Yang Bersinar

Ligue 1 Prancis sangat dikenal, selama bertahun-tahun, sebagai kompetisi yang mampu menelurkan pemain-pemain berkualitas tinggi hingga mereka menyebrang ke klub-klub terbesar di Eropa.

Tidak hanya ada kekuatan besar, dalam sistem akademi Prancis, yang terbukti dengan keberhasilan Les Bleus juara Piala Dunia 2018 di mana Kylian Mbappe sangat gemilang, tetapi juga ada kontribusi dalam bursa transfer.


Video OneFootball


Pemain-pemain diboyong dari seluruh penjuru dunia dipoles dengan tepat, sehingga banyak dari mereka yang memulai karir dengan cara yang benar.

Berikut ini lima talenta muda asing berusia 21 tahun atau ke bawah yang mampu bersinar di Le Championnat musim ini.


Gabriel (Lille)


Bek tengah Gabriel relatif sebagai orang baru di Ligue 1, dengan hanya pernah bermain 14 kali di kasta tertinggi. 12 di antaranya terwujud musim ini, pemain Brasil berusia 21 tahun tersebut menjadi pelapis yang sangat bisa diandalkan pada jantung pertahanan Lille. Jose Fonte dan Adam Soumaoro membentuk duet yang sangat kukuh bagi skuat asuhan Christophe Galtier tetapi nama terakhir absen pada beberapa laga kunci karena cedera, Gabriel maju dan membuktikan ia mampu menggantikan salah satu bek terbaik di liga musim ini. "Sekarang, semua Eropa memanggil saya untuk bertanya Gabriel," ujar agen sang pemain, Leonardo Cornacini bulan lalu.


Manu Garcia (Toulouse)


Pemain pinjaman dari Manchester City, Manu Garcia, secara terbuka mengaku kepada Marca bahwa dia datang ke Prancis pada musim panas lalu karena ingin meninggalkan zona nyaman. Tantangan yang ingin ia dapat adalah untuk bisa berkembang dalam kompetisi yang lebih mengandalkan fisik daripada Eredivisie, di mana dia bermain untuk NAC Breda musim lalu. Sosok yang berposisi sebagai playmaker ini menunjukkan performa menjanjikan, meski berada dalam tim yang kurang kuat dalam menyerang membuatnya kurang nyaman. Beberapa klub dari Inggris dan Spanyol telah memantau perkembangan pemain 21 tahun, yang mencatakan empat assist ini, sementara satu-satunya gol ia cetak pada Coupe de France melawan Reims.


Rafael Leao (Lille)


Jose Mourinho, setidaknya, memuji Lille atas kemampuan mereka mengembangkan pemain muda dalam beberapa tahun terakhir, dengan mantan manajer Manchester United itu beberapa kali dirumorkan menjadi pelatih baru klub. Sorotan Mou akan mengarah pada pemain senegaranya, Rafael Leao, yang membukukan delapan gol dalam kesempatan bermain terbatas. Lille dengan bijaksana memakai tenaga pemain berusia 19 tahun yang direkrut secara gratis dari Sporting CP musim panas lalu, tetapi mereka akan mengharapkan banyak darinya musim depan, ketika klub bersaing di Liga Champions.


Ibrahim Sangare (Toulouse)


Salah satu pemain yang meroket musim ini adalah gelandang Pantai Gading Ibrahim Sangare, yang sangat spektakuler bersama Toulouse. Gelandang bertahan sibuk, pemain 21 tahun itu menjadi karang yang sangat kuat bagi timnya musim ini. Ia bermain 26 pertandingan di Ligue 1 hingga tulisan ini diangkat (17/5) dan berkontribusi beberapa assist dan satu gol. Andai saja dia tidak terpeleset di ruang ganti sehingga membutuhkan operasi pada kakinya, ia mungkin akan bermain di setiap menit musim ini.


Ismaila Sarr (Rennes)


Setelah tampil impresif bersama Metz, di mana Barcelona sempat meliriknya, tidak mengejutkan Ismaila Sarr kembali menjadi salah satu pemain muda yang mencuat di Ligue 1 musim ini. Sekarang dalam musim kedua bersama Rennes, winger 21 tahun asal Senegal itu sudah dibanding-bandingkan dengan Sadio Mane. Ia menikmati musim terbaiknya di depan gawang, dengan mencetak tujuh gol di liga sembari tampil impresif di Liga Europa, terutama saat berhadapan dengan Arsenal. Masih banyak ruang untuk berkembang bagi pemain gesit ini, terutama dalam hal pengambilan keputusan dan juga ketajaman dalam penyelesaian.