Krisis Performa: Apa Saja yang Perlu Dilakukan Ruben Amorim agar MU kembali Menang? | OneFootball

Krisis Performa: Apa Saja yang Perlu Dilakukan Ruben Amorim agar MU kembali Menang? | OneFootball

Icon: Bola.net

Bola.net

ยท28 Desember 2024

Krisis Performa: Apa Saja yang Perlu Dilakukan Ruben Amorim agar MU kembali Menang?

Gambar artikel:Krisis Performa: Apa Saja yang Perlu Dilakukan Ruben Amorim agar MU kembali Menang?

Bola.net - Manchester United akan menjamu Newcastle di pekan ke-19 Premier League 2024/2025. Pertandingan Liga Inggris antara Manchester United vs Newcastle di Old Trafford ini dijadwalkan kick-off Selasa, 31 Desember 2024, jam 03.00 WIB.

Ini mungkin bukan waktu yang tepat untuk menghadapi newcastle. Pasalnya, performa Newcastle sedang menanjak. Dalam empat laga terakhir, Newcastle selalu menang.


Video OneFootball


Newcastle menang 4-0 atas Leicester, menang 3-1 atas Brentford di Carabao Cup, menang 4-0 atas Ipswich, dan menang 3-0 atas Aston Villa.

Dalam empat laga itu, Newcastle mencetak total 14 gol dan cuma kebobolan total satu gol. Dari 14 gol tersebut, lima gol disumbangkan oleh Alexander Isak.

Sebaliknya, MU sedang mengalami krisis performa. Seperti apa kondisi mereka? Apa yang perlu dilakukan sang pelatih Ruben Amorim untuk mengembalikan timnya ke trek kemenangan? Simak ulasannya di bawah.

1 dari 6 halaman

Periode Negatif MU

Gambar artikel:Krisis Performa: Apa Saja yang Perlu Dilakukan Ruben Amorim agar MU kembali Menang?

Ekspresi Harry Maguire usai laga Wolverhampton vs Manchester United di Premier League, Jumat (27/12/2024) dini hari WIB. (c) Nick Potts/PA via AP

MU sedang berada dalam periode negatif. Kekalahan beruntun dalam tiga pertandingan terakhir memperlihatkan banyak masalah yang harus segera diselesaikan oleh Ruben Amorim.

Dengan kebobolan sembilan gol dan hanya mencetak tiga gol, kekalahan 3-4 dari Tottenham di Carabao Cup, 0-3 dari Bournemouth di Premier League, dan 0-2 dari Wolverhampton menggambarkan krisis performa yang serius.

Ironisnya, dalam ketiga pertandingan tersebut, MU sebenarnya hampir selalu mendominasi penguasaan bola dan memiliki lebih banyak peluang. Namun, hal itu tak berbanding lurus dengan hasil akhir. Terlebih lagi, kekalahan di Molineux terjadi setelah mereka bermain dengan sepuluh orang sejak Bruno Fernandes diganjar kartu merah di awal babak kedua.

Ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa tim asuhan Ruben Amorim sedang mengalami krisis kepercayaan diri.

2 dari 6 halaman

Cari Solusi untuk Absennya Bruno Fernandes dan Manuel Ugarte

Gambar artikel:Krisis Performa: Apa Saja yang Perlu Dilakukan Ruben Amorim agar MU kembali Menang?

Ekspresi kecewa Bruno Fernandes, kapten Manchester United (c) AP Photo/Dave Thompson

Absennya Bruno Fernandes akibat kartu merah dan Manuel Ugarte akibat akumulasi kartu kuning menambah deretan masalah yang harus dihadapi Amorim. Fernandes merupakan pemimpin di lapangan tengah, sementara Ugarte merupakan sosok kunci dalam skema permainan Amorim.

Untuk menggantikan Fernandes sebagai kreator serangan, Amorim memiliki beberapa opsi, seperti Christian Eriksen, Alejandro Garnacho, Antony, bahkan Marcus Rashford. Namun, pilihan terbaik mungkin jatuh pada Garnacho yang perlu membuktikan dirinya di bawah arahan Amorim.

Sementara itu, untuk mengisi posisi Ugarte sebagai gelandang bertahan, Casemiro menjadi pilihan paling logis. Namun, Amorim juga bisa mempertimbangkan opsi lain seperti Eriksen atau bahkan memberikan debut Premier League kepada Toby Collyer.

3 dari 6 halaman

Prioritas Utama: Perbaikan Sistem Pertahanan untuk Hadapi Set-Piece

Gambar artikel:Krisis Performa: Apa Saja yang Perlu Dilakukan Ruben Amorim agar MU kembali Menang?

Ekspresi Andre Onana pada laga Viktoria Plzen vs Manchester United di Liga Europa 2024/2025 (c) AP Photo/Petr David Josek

Salah satu masalah besar yang harus segera diatasi Amorim adalah buruknya pertahanan set-piece. Dalam tujuh pertandingan terakhir, MU telah kebobolan enam gol dari situasi bola mati, termasuk dua gol langsung dari sepak pojok.

Amorim harus mengasah kemampuan bertahan pemain dalam situasi bola mati. Penekanan pada koordinasi antara bek dan kiper sangat penting untuk mencegah terulangnya kesalahan serupa.

Amorim sendiri mengakui bahwa aturan saat ini memungkinkan banyak kontak fisik di kotak penalti. MU harus belajar dari lawan dan memanfaatkan celah peraturan untuk mendapatkan keuntungan dari situasi tersebut.

Lihat jejak penerbit