Stats Perform
·26 November 2019
Stats Perform
·26 November 2019
Mantan penyerang Arsenal Yaya Sanogo mengakui bahwa dirinya “bukan seorang fenomena”.
Sanogo merapat ke Arsenal pada 2013 silam setelah menarik perhatian Arsene Wenger saat bermain untuk Auxerre di Ligue 2. Waktu itu, dia telah membangun reputasi sebagai talenta muda menjanjikan di negara asalnya dan bersinar untuk timnas junior Prancis.
Sanogo sempat menunjukkan potensinya di musim pertama bersama The Gunners, meski gagal mencetak gol, ia mencatatkan 14 penampilan di semua kompetisi dan memberi pengaruh penting saat dimasukkan sebagai pengganti dalam kemenangan melawan Hull City di final Piala FA.
Adapun ketidakmampuannya mencetak gol lantas membuatnya tersisih dan itu diperparah dengan rentetan cedera yang dialami, hingga kemudian ia dipinjamkan ke Crystal Palace dan Ajax.
Kepada France Football, Sanogo menyebut periode pinjamannya itu tidak berjalan sesuai harapan dan itu menghancurkan kesempatannya di Arsenal. “Saya meminta dia [Wenger] untuk meminjamkan saya,” ujarnya mengenai transfer pinjaman ke Palace pada 2015. “Dia bilang [saya bisa pergi] tak lama lagi, namun saya kira dia kecewa. Dia menerima itu dengan berat hati. Yang terjadi waktu itu adalah ‘oke’, tapi dia tidak senang.
“Saya sejatinya ingin pergi secara pinjaman. Itu bukan karena saya ingin hengkang, namun saya ingin lebih banyak bermain, dan saya kurang sabar. Saya lantas pergi ke klub antah berantah di mana saya tidak tahu apakah pelatih tim tersebut menginginkan saya. Itulah yang sama temui saat dipinjamkan. Saya tidak menangani situasi dengan baik.
“Padahal dia [Wenger] bilang kepada saya untuk tidak pergi dengan jalan pinjaman. Namun, Anda tahu, ketika Anda 20 atau 21 tahun… Anda tidak tahu itu, yang Anda inginkan hanya bermain. Anda tidak tahu bagaimana dunia sepakbola ini bekerja waktu itu. Anda belum punya kodenya, jadi, yang terjadi seperti itu.
“Dan kemudian terjadi rentetan cedera. Ketika Anda pergi ke sana secara pinjaman, mereka tidak memperlakukanmu dengan sama. Dan Anda tidak dianggap bagus ketika diberi kesempatan.”
Sanogo kini bermain untuk Toulouse di Ligue 1, dengan mencetak tiga gol dari delapan penampilannya musim ini. Di usianya yang hampir 27, dia mengingat kembali predikat pemain masa depan timnas Prancis saat masih muda dahulu.
“Sejujurnya, media yang membuatnya,” kata Sanogo. “Saya tidak memilih itu. Saya tidak bilang kepada mereka untuk menulis nama saya. Saya tidak meminta apa pun. Saya memang dengar, dan saya melihat beberapa hal. Namun saya bilang kepada diri sendiri bahwa saya tidak punya kuasa. Anda tidak bisa mengontrol itu.
“Bagi saya, saya dahulu bukan fenomena, saya hanya melakukan pekerjaan saya.”