Stats Perform
·29 Maret 2020
Stats Perform
·29 Maret 2020
Kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen mengaku bahwa dirinya tidak tahu apa-apa tentang sepakbola.
Sang pemain internasional Jerman berusia 27 tahun telah menikmati karier penuh kesuksesan sejauh ini, memenangkan Piala Dunia, Liga Champions dan empat titel LaLiga Spanyol.
Eks bintang Borussia Monchengladbach itu juga kerap dianggap sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di dunia, namun ternyata ia tidak mengikuti perkembangan mengenai dunia yang digelutinya.
"Orang-orang tertawa ketika saya memberi tahu mereka bahwa saya tidak tahu apa-apa tentang sepakbola," kata Ter Stegen dalam wawancara dengan El Pais.
"Saya tidak sering menonton sepakbola, kecuali ketika ada pertandingan yang bagus atau ketika saya sangat tertarik karena ada relasi atau teman yang bermain. Terkadang mereka meminta saya menyebutkan nama-nama pemain dan saya tidak tahu."
"Di LaLiga contohnya, saya tidak tahu nama-nama pemain yang ada. Saya tidak tahu apa julukan para pemain. Tapi kemudian, ketika mereka menunjukkan video pada sana, maka saya menyadari bahwa saya mengenal secara persis."
"Saya lebih mengingat bagaimana mereka bergerak di lapangan, bagaimana mereka menendang atau mencuat dalam pertandingan. Agak aneh, itu terjadi kepada saya ketika menganalisis lawan."
Ter Stegen saat ini tidak memiliki aktivitas sepakbola lantaran harus menjalani masa karantina akibat wabah virus corona yang terus meluas di Spanyol.
Sembari ingin segera kembali bekerja bersama rekan-rekannya di Barcelona, ia mengatakan bahwa periode karantina telah memberi kesempatan bagi orang-orang untuk menyadari atau menghargai hal-hal penting dalam hidup.
"Bisa dilihat dari sisi negatif, karena kita tidak bisa meninggalkan rumah, tapi saya tidak memandang seperti itu," lanjutnya. "Ini adalah situasi yang membuat kita lebih menghargai hal-hal yang kita yakini, yang lebih mendasar, namun juga sangat penting."
"Mengenai pekerjaan, kami setiap hari saling berhubungan dengan pelatih. Sangat penting untuk mempertahankan kondisi fisik, meski belum diketahui kapan kami akan kembali bermain."
"Apa yang normal? Ini adalah konsep yang sangat relatif. Saya pergi ke supermarket, saya suka bepergian. Saya mencoba untuk alamiah, melakukan hal-hal yang baik bagi saya dan dikelilingi oleh orang-orang yang mengenal saya serta memberi tahu hal-hal yang saya lakukan dengan baik mau pun keliru. Teman-teman saya adalah yang ada seumur hidup. Saya percaya pada beberapa orang, tapi hanya teman baik."