Stats Perform
·17 Februari 2022
Stats Perform
·17 Februari 2022
Penyerang klub Turki Adana Demirspor, Mario Balotelli, menyatakan dirinya tidak ingin dijadikan sebagai kambing hitam bila Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.
Italia harus melalui babak play-off terlebih dulu untuk mendapatkan tiket ke Qatar. Jika mampu melewati adangan Makedonia Utara, Italia selanjutnya meladeni pemenang duel antara Turki dan Portugal.
Duel itu sangat menentukan nasib Italia. Gli Azzurri tidak ingin bernasib seperti di Piala Dunia 2018 di Rusia. Mereka tersingkir di babak play-off setelah dikalahkan Swedia dengan skor tipis 1-0.
Balotelli kembali dipanggil pelatih Roberto Mancini ke tim nasional untuk menjalani pemusatan latihan (TC) pada akhir bulan kemarin. Pemanggilan itu membuka kans sang pemain membal Italia pada pertandingan play-off Maret mendatang.
Balotelli menyadari tekanan terhadap Italia kali ini sangat tinggi agar tragedi Piala Dunia 2018 tidak terulang lagi. Hanya saja, ia tidak ingin dijadikan sebagai kambing hitam bila Italia gagal lolos ke Piala Dunia untuk kali kedua berturut-turut.
“Apakah ini akan menjadi perjalanan terakhir bersama tim nasional? Tidak. Italia dan Mancini tidak pantas mendapatkannya. Terkadang saya berbicara dengan pelatih, dan dia meminta saya untuk bekerja,” ujar Balotelli dikutip laman Sky Sport Italia.
“Apakah saya juga berkomunikasi dengan senator? Tidak. Saya tidak mendengar apapun dari mereka, karena tidak memiliki nomor [telepon] mereka.”
“Apa yang terjadi jika saya kembali ke tim nasional dan Italia tidak lolos ke Piala Dunia? Saya tidak ingin menjadi kambing hitam. Saya ingin kembali ke tim nasional, karena orang-orang merasa senang saya dapat membantu tim.”
Balotelli juga mengaku tidak banyak menyaksikan pertandingan Italia di Piala Eropa 2020. Saat itu, Italia tampil sebagai juara. Menurut Balotelli, Italia pantas menjadi juara di ajang itu.
“Apakah saya melihat pertandingan Italia di Piala Eropa? Sejujurnya? Sedikit. Melihat pertandingan [timnas] menyakitkan buat saya. Jika tim ini memenangkan Kejuaraan Eropa tanpa saya, itu karena 200 persen mereka layak mendapatkannya,” imbuh Balotelli.