Bola.net
·23 Agustus 2022
Bola.net
·23 Agustus 2022
Bola.net - Korea Selatan menatap dengan serius persiapan pada gelaran Piala Dunia 2002, di samping mereka ditunjuk sebagai tuan rumah bersama Jepang. Mereka menunjuk pelatih berpengalaman, Guus Hiddink untuk menjadi nakhoda tim sebagai bentuk keseriusan KFA (PSSI Korea Selatan).
Kala itu, Korea Selatan menempati grup yang relatif berat yang berisikan Amerika Serikat, Polandia, dan Portugal. Taeguk Warriors membuka laga dengan kemenangan 2-0 atas Polandia dan jadi kemenangan pertama mereka di Piala Dunia.
Kemudian Park Ji-sung dan kolega, menghadapi Amerika Serikat meraih hasil imbang 1-1. Lalu di laga terakhir begitu krusial bagi Korea Selatan dan Portugal, mereka harus saling mengalahkan hingga di luar dugaan Taeguk Warriors melumat Luis Figo dkk. dengan skor tipis 1-0.
Korea Selatan pun lolos ke fase gugur dengan raihan tujuh poin (puncak klasemen). Pada fase gugur inilah drama-drama pertandingan terjadi. Taeguk Warriors menantang dua tim nasional top Eropa dan sukses melaju hingga ke semifinal.
1 dari 3 halaman
Pada babak 16 besar, Korea Selatan bertemu negara salah satu favorit juara kala itu, Italia. Gli Azzurri dipenuhi nama-nama mentereng seperti Paolo Maldini, Vieri, Buffon, Totti, hingga Alessandro Del Piero.
Berkat semangat yang begitu spartan yang ditunjukkan oleh Taeguk Warriors, Italia dikandaskan dengan skor 2-1. Kemudian, di babak perempat final Korea Selatan sudah ditunggu oleh Spanyol dan di luar dugaan mampu menyingkirkan La Furia Roja lewat adu penalti.
Korea Selatan mencapai semifinal dan jadi tim pertama dari Asia yang mencapai empat besar di Piala Dunia. Melawan Jerman besutan Rudi Voller yang bermain efisien, Korsel kehabisan bensin dan kalah 0-1 melalui gol tunggal Michael Ballack (75’).
2 dari 3 halaman
Laga penuh kontroversi tersaji di babak 16 besar ketika Korea Selatan menghadapi Italia. Memang, Taeguk Warriros keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1 akan tetapi di pertandingan tersebut, ada banyak kontroversi yang terjadi, bukan hanya kartu merah Francesco Totti.
Gol Italia yang dilesakkan oleh Damiano Tomassi dianulir lantaran dianggap offside. Lalu, ada penalti kontroversial untuk Korea Selatan yang berhasil diselamatkan Gianluigi Buffon.
Puncaknya setelah Ahn Jung-hwan menjadi penentu kemenangan Korea Selatan atas Gli Azzurri, ia harus terusir dari Negeri Pizza yang saat itu Ahn memperkuat Perugia. Efeknya publik sepak bola Italia tidak menerima kehadiran Ahn Jung-Hwan.
3 dari 3 halaman
Hiddink yang sebelum menerima tawaran melatih Korea Selatan, telah malang melintang menangani PSV, Fenerbahce, Valencia, dan timnas Belanda. Kendati hanya sebentar melatih Taeguk Warriors, ia menyatukan skuad dengan baik.
Ia berhasil membuat pemain Korsel bermain gigih dan tidak segan meladeni tim-tim kuat seperti Italia, Spanyol, dan Portugal. Di dalam skuad juga hanya ada dua pemain yang bermain di Eropa yakni Seol Ki-hyeon (Anderlecht) dan Ahn Jung-hwan (Perugia).
Kisah perjalanan Korea Selatan yang begitu fantastis di Piala Dunia 2002 menghasilkan banyak hal. Meski gagal juga mendapatkan status juara tiga karena kalah 2-3 dari Turki, kapten Korsel Hong Myung-bo menerima penghargaan Bola Perunggu sebagai Pemain Terbaik ketiga turnamen.