Stats Perform
·11 Juni 2022
Stats Perform
·11 Juni 2022
Mohamed Salah mengklaim bahwa Liverpool "pantas" menang di final Liga Champions Eropa 2022 melawan Real Madrid.
Harapan The Reds menjadi kampiun Eropa untuk yang ketujuh kalinya, sekaligus meraih trofi ketiga dalam semusim, dimusnahkan oleh Madrid di Paris, 30 Mei kemarin.
Salah – yang berambisi balas dendam setelah mengalami cedera di final Liga Champions 2018, yang dimenangkan Real Madrid – melakukan enam tembakan akurat di partai puncak UCL tahun ini, namun semuanya mentah di hadapan Thibaut Courtois.
Mantan kiper Chelsea itu juga menggagalkan usaha Sadio Mane dan Luis Diaz, memasukkan dirinya ke dalam buku sejarah Liga Champions, dengan gol semata wayang Vinicius Junior di babak kedua sudah cukup untuk mempersembahkan trofi UCL ke-14 buat Los Blancos.
Namun Salah meyakini bahwa Liverpool pantas mengangkat trofi Si Kuping Besar tahun ini mengingat jumlah peluang yang mereka ciptakan.
"Kami pantas menang, kami menciptakan lebih banyak peluang, ada dua atau tiga peluang emas yang saya dapat tetapi Thibaut Courtois selalu melakukan penyelamatan gemilang," kata Salah kepada L'Equipe.
"Itu memang tugasnya, Real Madrid merekrutnya untuk itu. Dia pantas mendapatkan penghargaan Man of the Match. Itu adalah malamnya."
Liverpool menjuarai Liga Champions 12 bulan setelah dikalahkan di final edisi 2018, dan Salah berharap bisa mengulangi tren tersebut.
Dia menambahkan: "Lagi, saya dapat inspirasi dari masa lalu. Ketika kami kalah di final Liga Champions 2018, melawan Real Madrid, musim berikutnya kami yang jadi juara Eropa."
"Itu yang ingin saya capai. Kami harus melihat ke depan, bukan mengeluh."
Striker timnas Mesir tersebut juga menepis anggapan bahwa dia menjalani musim mengecewakan, karena hanya hampir mendapatkan gelar juara Liga Primer Inggris.
Pasukan Klopp mengincar quadruple -- sesuatu yang belum pernah terjadi di sepakbola Inggris sebelumnya -- di pekan-pekan terakhir musim 2021/22 setelah mengalahkan Chelsea lewat adu penalti di final Piala FA dan Piala Liga.
Pria yang mencetak 31 gol dalam 51 laga buat Liverpool musim lalu itu berkata: "Tentu saja ada kekecewaan besar, tapi musim yang gagal? Saya rasa tidak demikian."
"Saya menjadi topskor dan top assist di Liga Primer, saya dipilih sebagai pemain terbaik oleh jurnalis Inggris dan oleh sejawat saya."
"Saya konsisten dan menjadi penentu sepanjang musim dan Liverpool memproduksi permainan mendebarkan dan menjuara dua trofi. Tidak perlu digelap-gelapkan."