Stats Perform
·2 April 2020
Stats Perform
·2 April 2020
Pelatih tim nasional Korea Selatan, Paulo Bento, menilai sudah tidak penting lagi memikirkan bagaimana menentukan siapa yang menjadi juara di kompetisi sepakbola di tengah ganasnya pandemi virus corona di seluruh dunia.
Covid-19 yang menyerang Eropa membuat kegiatan olahraga berhenti berputar, termasuk sepakbola bergengsi yang sudah menjadi tontonan rutin masyarakat dunia seperti Liga Primer Inggris, Serie A Italia, La Liga Spanyol dan juga Liga Champions.
Alhasil, bagaimana penentuan juara di setiap negara masih menjadi perdebatan, bahkan ada opsi untuk membatalkan seluruh kompetisi yang sudah berjalan. Namun, Bento menilai seharusnya hal tersebut bukan hal yang penting lagi dalam situasi ini.
"Mengetahui pentingnya sepakbola dalam kehidupan sehari-hari, semangat suporter untuk klub mereka dan keinginan untuk meraih juara, semuanya tampak tidak masuk akal bahwa itu penting pada saat seperti ini, untuk mengetahui apa keputusan terkait penentu siapa juara," ujarnya kepada harian Portugal, Record.
"Bagi saya, satu-satunya hal yang penting saat ini adalah nyawa yang diselamatkan dan bahwa situasi ini berakhir secepat mungkin."
Korsel merupakan salah satu negara yang paling awal dan cukup parah terkena dampak Covid-19, tetapi Bento memuji respons negeri Ginseng tersebut dalam menyikapi serangan virus sehingga mampu dikendalikan dengan baik.
"Pada akhir tahun lalu, kami dihadapkan dengan sebuah virus yang berawal dari kota Wuhan, Tiongkok, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia, menimbulkan beberapa korban jiwa dan membuat banyak penduduk sangat kesulitan," imbuhnya.
"Sayang, salah satu negara yang langsung terkena imbasnya adalah Korea Selatan, negara di mana saya menjalankan profesi saya.
"Menjadi salah satu negara yang menderita karena pandemi ini, Korsel juga menjadi salah satu yang mampu mengendalikannya, berdasarkan tindakan yang dilakukan pemerintah dan juga rasa tanggung jawab masyarakat Korsel, yang menghormati aturan dan otoritas.
"Dan dengan dampak pandemi di benua Asia sudah diprediksi, sekarang kita merasakannya di Eropa. Sebagai orang Portugal, saya berharap kita bisa berkolaborasi sebaik mungkin untuk mengendalikannya."