Sering Cedera, Douglas Costa Sempat Terpikir Pensiun | OneFootball

Sering Cedera, Douglas Costa Sempat Terpikir Pensiun | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·26 Mei 2020

Sering Cedera, Douglas Costa Sempat Terpikir Pensiun

Gambar artikel:Sering Cedera, Douglas Costa Sempat Terpikir Pensiun

Winger Juventus Douglas Costa mengaku sempat mempertimbangkan pensiun karena sering bermasalah dengan cedera.

Pemain asal Brasil ini telah melewatkan 17 pertandingan dalam tiga periode di musim ini saja, dan ia secra khusus berjuang untuk mengatasi masalah hamstring dan betis selama ini.


Video OneFootball


Costa terkadang melihat sisi lucu dari cederanya itu, namun kerap pula kecewa karena masalah tersebut membuatnya tidak bisa bermain.

“Ada saat-saat di mana saya berpikir: ‘Masih bisakah saya bermain? ’,” Katanya kepada The Players’ Tribune.

“[Itu] karena ketika saya berada di lapangan, saya justru terluka lagi. Kemudian, ketika saya menonton sepakbola di TV, saya ingat bahwa ini adalah hasrat saya dan saya masih bisa bermain di level tinggi.

“Inilah yang membuat saya tetap hidup, saya tahu sepakbola mudah bagi saya. Itu tidak ada hubungannya dengan uang atau menjadi terkenal.

“Intinya adalah melakukan apa yang Anda sukai dan bersenang-senang dalam melakukannya. Itu tujuan saya. Saya bercanda dengan Alex Sandro bahwa saya memiliki lebih banyak pemindaian [medis] daripada pertandingan yang saya mainkan."

Costa akan menginjak usia 30 tahun pada September mendatang dan, meski ia berhasil memenangkan gelar liga dan piala di Jerman, Italia serta Ukraina, masih ada potensi yang ia rasa belum terpenuhi.

Eks Shakhtar Donetsk itu hanya sekali mencatatkan 30 penampilan liga dalam satu musim selama berkarier, yakni ketika menjalani musim pinjaman pertamanya  bersama Juve pada 2017/18.

Untuk menghadapi permasalahan yang sering muncul, Costa mengaku pernah menyewa pelatih mental.

“Kata orang, ‘Douglas berpotensi menjadi salah satu yang terbaik di dunia, tetapi cedera menahannya'. Itu mengusik saya,” katanya.

“Saya memiliki potensi untuk menjadi pemain top, tetapi karena ada alasan di luar kendali, saya tidak bisa mencapainya.

“Setiap kali saya cedera, saya bertanya pada diri sendiri: 'Apa yang keliru dari yang saya lakukan?’ Saya ingin tahu mengapa saya tidak bisa bermain secara konsisten. Itu adalah sesuatu yang melukai saya.

“Karena itu, saya meminta bantuan. Saya tidak tahu apakah Anda pernah mendengar tentang pelatih mental. Mereka bukan psikolog, tetapi mereka menunjukkan kepada Anda bagaimana fakta masa kecil masih dapat memengaruhi Anda."