Siapkah Eduardo Camavinga & Federico Valverde Jadi Suksesor Luka Modric & Toni Kroos Di Real Madrid? | OneFootball

Siapkah Eduardo Camavinga & Federico Valverde Jadi Suksesor Luka Modric & Toni Kroos Di Real Madrid? | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·11 April 2022

Siapkah Eduardo Camavinga & Federico Valverde Jadi Suksesor Luka Modric & Toni Kroos Di Real Madrid?

Gambar artikel:Siapkah Eduardo Camavinga & Federico Valverde Jadi Suksesor Luka Modric & Toni Kroos Di Real Madrid?

Tak dapat dipungkiri bahwa sosok Luka Modric dan Toni Kroos - ditambah dengan Casemiro - merupakan trio gelandang terbaik yang dimiliki Real Madrid dalam dekade terakhir.

Ketiga pemain tersebut telah berkontribusi sangat banyak, mempersembahkan 15 gelar sampai saat ini, termasuk tiga trofi Liga Champions selama tiga musim berturut-turut (2015-2018).


Video OneFootball


Tetapi apakah Los Blancos akan terus mengandalkan Modric dan Kroos, mengingat usia keduanya sudah tidak muda lagi, dengan pemain asal Kroasia tersebut sudah 36 tahun, sementara eks Bayern Munich itu sudah 32 tahun.

Kekhawatiran tentang siapa penerus dua veteran tersebut tampaknya sudah mulai mereda. Kehadiran Federico Valverde dan Eduardo Camavinga barangkali bisa membuat para penggemar sedikit ayem. Meski keduanya masih berada di belakang para seniornya, tetapi pemain asal Uruguay dan Prancis itu memang diproyeksikan untuk pengganti Modric dan Kroos.

Gaya bermain mungkin bisa dikatakan hampir mirip, Modric dan Valverde lebih suka untuk mengeksploitasi berbagai lini, menguasai bola dan sesekali melakukan tusukan ke kotak penalti.

Sementara itu, Kroos dan Camavinga lebih suka untuk menjadi kontrol permainan, bertugas untuk memindahkan bola dari lini ke lini serta memberikan umpan daerah atau umpan terobosan kepada para winger atau striker Los Blancos.

Carlo Ancelotti musim ini memang masih mengandalkan Modric dan Kroos di lini tengah, tetapi ketika Camavinga dan Valverde diberi kesempatan, mereka tidak menyia-nyiakannya.

Terbaru, dua bintang muda itu membantu Madrid untuk mengalahkan Getafe. Meski tidak mencetak gol atau memberikan assist, kontribusi keduanya di lapangan mampu membuat para penonton kagum.

Camavinga, yang masih berusia 19 tahun tampil sangat percaya diri memimpin lini tengah dengan sangat baik. Bahkan dalam bertahan, mantan pemain Rennes tersebut cukup solid, ia beberapa kali memenangkan bola dan duel untuk mengamankan pertahanan timnya.

Jika Camavinga mulai naik daun, Valverde sejatinya telah gemilang di beberapa kesempatan, khususnya saat pasukan Ancelotti meraih kemenangan 3-1 atas Chelsea di leg pertama perempat-final Liga Champions.

Meski diturunkan sebagai sayap kanan, pemain internasional Uruguay tersebut mampu tampil menjanjikan, dan itu menunjukkan bahwa dirinya bisa dimainkan di beberapa posisi. Kemudian di pertandingan melawan Getafe, ia juga tampil sangat luar biasa. Akselerasi, pergerakan tanpa bola dan umpan-umpannya mampu membuat pertahanan Getafe kocar-kacir, dan rekan-rekannya pun mampu menciptakan peluang dengan baik.

Musim ini, Camavinga telah tampil sebanyak 30 pertandingan, termasuk 11 kali menjadi starter. Pemain internasional Prancis tersebut sudah mencatatkan dua gol dan satu assist. Sementara itu, Valverde telah bermain sebanyak 36 kali (21 laga jadi starter), dan mencetak satu gol dan satu assist.

Kini, tampaknya penggemar Madrid tak perlu khawatir tentang siapa yang menjadi suksesor Modric dan Kroos. Memang, masih harus dilihat lagi bagaimana perkembangan keduanya, tetapi, setidaknya, rasa takut fans bisa sedikit berkurang dengan kehadiran Camavinga dan Valverde.

Sejatinya Madrid masih punya seorang Dani Ceballos, yang juga bisa menjadi pengganti Casemiro. Sayangnya, pemain internasional Spanyol tersebut masih minim menit bermain setelah ia baru tampil sebanyak sepuluh pertandingan.