"Tolak Liverpool Kesalahan Terbesar Saya" - Hidup Donis Avdijaj Dihantui Rasa Sesal | OneFootball

"Tolak Liverpool Kesalahan Terbesar Saya" - Hidup Donis Avdijaj Dihantui Rasa Sesal | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·1 Juli 2020

"Tolak Liverpool Kesalahan Terbesar Saya" - Hidup Donis Avdijaj Dihantui Rasa Sesal

Gambar artikel:"Tolak Liverpool Kesalahan Terbesar Saya" - Hidup Donis Avdijaj Dihantui Rasa Sesal

Eks winger Schalke, Donis Avdijaj mengatakan bahwa menolak kesempatan bergabung dengan Liverpool adalah kesalahan terbesar yang pernah dibuat dalam hidupnya.

Avdijaj menghabiskan tujuh tahun bersama Schalke, setelah bergabung pada 2011 saat berusia 14 tahun dan berkembang melalui sistem usia muda klub Bundesliga itu.


Video OneFootball


Ia kemudian pergi dengan status bebas transfer ke klub Eredivisie Belanda, Willem II setelah membuat 12 penampilan untuk tim utama Schalke.

Sang pemain internasional Kosovo telah dilepas oleh Willem pada Maret 2019 dan diambil oleh Trabzonspor pada musim panas, meski tak bertahan lama karena pada Januari ia pindah ke klub Skotlandia, Hearts. Winger berusia 23 tahun itu sekali lagi tanpa klub, tahun ini, setelah periodenya di Hearts berakhir.

Avdijaj mengakui perjalanan kariernya bisa saja berbeda apabila membuat keputusan lain pada masa lalu, ketika dirinya masih diminati oleh kampiun Liga Primer Inggris dan Real Madrid.

Katanya kepada Sport1: "Kesalahan terbesar saya, yang sangat saya sesali, adalah menolak tawaran besar lainnya dari Liverpool sebelum saya menandatangani kontrak jangka panjang dengan Schalke, yang saat itu menjadi masalah pilihan hati. Saya juga punya tawaran dari Real Madrid."

Namun, Avdijaj tetap optimistis menyikapi masa depannya, karena ia telah menerima tawaran dari beberapa klub untuk musim 2020/21.

"Saya sudah mendapat banyak tawaran dari beberapa klub," lanjutnya. "Saya harus mempelajarinya terlebih dahulu. Saya harus membuat rencana untuk diri sendiri, ke mana saya ingin pergi, apa yang terbaik, dan bagaimana kelanjutannya. Ada banyak pembicaraan yang sedang berlangsung."

"Saya tidak pernah meragukan diri saya sendiri. Saya masih memiliki keyakinan. Di beberapa persinggahan saya sebelumnya, aspek olahraga menjadi buktinya."

"Saya membuktikannya di Belanda. Setelah jeda panjang tanpa sepakbola, saya bermain 20 laga di Trabzonspor dan hampir bermain di Liga Europa. Saya juga memiliki 10 atau 12 pertandingan di Hearts dan Anda tidak tahu apa yang bisa terjadi jika pandemi virus corona tidak mengganggu."

"Saya bisa memiliki sedikit keberuntungan di Skotlandia, namun jika saya terus percaya pada diri sendiri, berlatih keras dan bermain bagus di klub berikutnya, saya akan mendapatkan kembali keberuntungan yang mungkin saya lewatkan belakangan ini."

"Saya tahu bahwa semua tergantung pada seperti apa masa depan saya. Tentu tidak masalah entah saya bermain di satu klub selama lima tahun atau membela sepuluh klub dalam lima tahun. Pada akhirnya, hanya satu hal yang diperhitungkan, yakni saya bisa bermain sepakbola dan menunjukkan apa yang bisa saya lakukan."