Toni Kroos: Saya Dikloning Tiga Pun Belum Tentu Real Madrid Sebagus Ini | OneFootball

Toni Kroos: Saya Dikloning Tiga Pun Belum Tentu Real Madrid Sebagus Ini | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·11 Juni 2022

Toni Kroos: Saya Dikloning Tiga Pun Belum Tentu Real Madrid Sebagus Ini

Gambar artikel:Toni Kroos: Saya Dikloning Tiga Pun Belum Tentu Real Madrid Sebagus Ini

Toni Kroos tidak meyakini bahwa sektor gelandang Real Madrid tidak akan sebagus sekarang ini seandainya ada tiga versi dirinya yang main bersamaan.

Kroos berhasil mengalahkan masalah cederanya untuk memainkan peran kunci bagi Madrid saat mereka mengklaim mahkota La Liga dan Liga Champions dalam kampanye 2021/22.


Video OneFootball


Pemain internasional Jerman itu membintangi lini tengah Los Blancos bersama dengan Luka Modric dan Casemiro, dan ia meyakini ketiganya saling melengkapi dan tidak merasa bahwa jika ada tiga kloningan dirinya akan membuat barisan tengah Madrid sebagus saat ini.

Apa kata Kroos tentang kualitas gelandang Real Madrid?

Ditanya tentang koneksinya dengan Modric dan Casemiro, ia mengatakan kepada Kicker: "Pertama dan terpenting adalah kualitasnya. Kemudian itu karena kita masing-masing mengetahui karakteristik kita sendiri dengan tepat dan memberikan kontribusi yang sesuai sehingga bisa padu."

"Tiga kloningan Toni Kroos? Itu tidak akan begitu efektif. Kami saling melengkapi di lapangan karena kami ingin bermain bersama dan sukses bersama. Dan kami memiliki tim hebat di sekitar kami yang kuat bertahan di belakang dan bagus di depan."

Gelar juara Kroos yang paling berkesan di Real Madrid?

Kroos kini telah memenangkan tiga gelar La Liga dan Liga Champions empat kali sejak bergabung dari Bayern Munich pada 2014.

Pemain berusia 32 tahun itu mengenang kembali salah satu kesuksesan gelar juara yang paling berkesan bersama tim Santiago Bernabeu, mengatakan bahwa momen juara pertamanya yang paling dikenang.

"Memenangkan gelar pertama bersama Real Madrid pada 2016 adalah yang paling berharga bagi saya," tambahnya.

"Salah satu alasan saya pindah ke Real saat itu adalah untuk memenangkan Liga Champions dengan klub besar ini."

"Itu terwujud pada malam itu. Dan gelar ini lebih berarti bagi saya daripada memenangkan gelar bersama Bayern, karena saya melewatkan final karena cedera. Oleh karena itu, itu hanya setengah kemenangan bagi saya."