Stats Perform
·14 April 2020
Stats Perform
·14 April 2020
Pertarungan Persib Bandung versus Kerala Blasters di jagat maya lewat metode voting sudah berakhir pada Kamis (9/4) lalu, dengan kemenangan persentase suara bagi Kerala Blasters yakni sebesar 51 persen.
Meski demikian, kedua fans yakni Bobotoh (Persib) dan KBFC (Kerala Blasters) masih cekcok di media sosial, dan bahkan banyak yang meminta Persib dan Kerala Blasters dipertemukan dalam suatu pertandingan ekshibisi.
Ramainya adu argumen antara Bobotoh dan KBFC di media sosial tentang siapa yang lebih hebat antara Persib atau Kerala Blasters sangatlah wajar. Maklum, keduanya merupakan kelompok suporter dengan komunitas digital terbesar di negara masing-masing.
Persib bahkan merupakan yang terbesar di Benua Asia, sejajar dengan Barcelona dan Flamengo, yang merupakan tim dengan komunitas digital terbesar di benua masing-masing.
Berbicara komunitas digital klub sepakbola di Asia, Persib unggul tipis atas Al-Hilal dari Arab Saudi di peringkat kedua. Sementara Kerala Blasters berada di urutan kesepuluh di bawah Guangzhou Evergrande, Persija, Beijing Guoan, Shandong Luneng, Al-Ittihad, Shanghai Shenhua, dan Tianjin Teda.
Fakta itu diperoleh dari data Global Football Digital Benchmark milik Result Sports yang dirilis pada awal tahun ini. Result Sports adalah perusahaan komunikasi digital dan kebutuhan pemasaran untuk atlet, klub, liga, federasi, asosiasi, dan sponsor asal Jerman.
Angka-angka yang dikumpulkan oleh Result Sports didapat dari beberapa layanan jejaring sosial populer resmi klub seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube. Namun demikian, ada beberapa negara yang di mana banyak sosial media populer masih dibatasi seperti Tiongkok dan Iran.
Untuk klub-klub asal Tiongkok, Result Sports mengambil data dari layanan jejaring sosial populer milik Tiongkok yakni Sina Weibo. Sementara untuk klub-klub asal Iran, Result Sports belum memasukkan datanya karena masih ada pembatasan layanan jejaring sosial oleh pemerintah setempat.
Walaupun demikian salah satu klub besar Iran, Persepolis memiliki akun instagram yang terverifikasi. Para pengikutnya pun lumayan aktif berkomentar di jejaring sosial terkait hal-hal tentang Persepolis.
Goal Indonesia coba menghimpun beberapa klub sepakbola dengan basis komunitas digital terkuat di Asia dari tiap-tiap negara, termasuk Indonesia. Dengan besarnya dukungan dari komunitas digital yang dimiliki, klub-klub ini hampir dipastikan memiliki suporter yang militan dan juga berisik di sosial media apabila klub tercintanya diusik.
Contohnya, seperti Bobotoh dan KBFC yang sedang beradu argumentasi atau berdebat hingga berlarut-larut. Berikut klub-klub di Asia yang memiliki suporter paling berisik di sosial media:
Persib Bandung, Indonesia Peringkat dunia: 22 Total komunitas digital: ±18 juta Sosial media terbesar: Facebook (±9,8 juta) Catatan: Persib memiliki komunitas digital lebih banyak dari Boca Juniors (23) dan AS Roma (24). Dengan data di atas, Persib Menjadi yang terbesar di Asia sekaligus di Indonesia. Perolehan Persib masih jauh di atas Persija yang berada di peringkat 50 dunia sekaligus terbanyak kedua di Indonesia dengan ±6 juta pengikut dari seluruh komunitas digital, kemudian Arema di peringkat ke-97 dunia atau ketiga di Indonesia dengan ±2 juta pengikut, lalu Persebaya di urutan 12 dunia atau terbesar keempat di Indonesia yang juga memiliki ±2 pengikut.
Al-Hilal, Saudi Arabia Peringkat dunia: 28 Total komunitas digital: ±13,1 juta Sosial media terbesar: Twitter (±9 juta) Catatan: Al-Hilal menjadi tim dengan komunitas digital terbesar di antara klub-klub Timur Tengah sekaligus Arab Saudi. Di Twitter, Al-Hilal memiliki pengikut paling besar di benua Asia.
Guangzhou Evergrande, Tiongkok Peringkat dunia: 40 Total komunitas digital: ±7,8 juta Sosial media terbesar: Sina Weibo (±7,8 juta) Catatan: Guangzhou Evergrande memiliki komunitas digital terbesar di Asia Timur (Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Hong Kong) sekaligus di Tiongkok. Komunitas digital terbesar didapat Guangzhou dari aplikasi sosial media milik Tiongkok yakni Sina Weibo. Sementara untuk di Facebook hanya memiliki 36 ribu pengikut, Instagram 3 ribu pengikut, Twitter 17 ribu pengikut, dan tidak memiliki akun Youtube resmi.
Kerala Blasters, India Peringkat dunia: 70 Total komunitas digital: ±4.3 juta Sosial media terbesar: Twitter (±1,8 juta) Catatan: Kerala Blasters memiliki komunitas digital yang terbesar di antara semua klub-klub India, baik itu yang berkompetisi di Indian Super League (ISL) dan I-League (keduanya sama-sama kompetisi sepakbola kasta tertinggi di India).
Muangthong United, Thailand Peringkat dunia: 81 Total komunitas digital: ±3,5 juta Sosial media terbesar: Facebook (±2,3 juta) Catatan: Muangthong adalah klub sepakbola dengan komunitas digital terbesar di Thailand, di atas Buriram United, dan Chonburi FC. Selain itu, Muangthong United merupakan klub sepakbola dengan subscribers Youtube tertinggi di Asia Tenggara yakni dengan 946 ribu subscribers, mengalahkan Persib dengan 823 ribu subscribers.
Johor Darul Ta'zim, Malaysia Peringkat dunia: 87 Total komunitas digital: ±3,4 juta Sosial media terbesar: Facebook (±2,4 juta) Catatan: Johor Darul Ta'zim (JDT) merupakan klub sepakbola dengan komunitas digital terbesar di Malaysia. Perolehan komunitas digital JDT sangat bebrbeda tipis dengan Muangthong United. JDT kalah dalam hal subscriber Youtube karena hanya memiliki ±27 ribu saja sementara Muangthong ±946 ribu.
Persepolis, Iran Peringkat dunia: - Total komunitas digital: ±3,7 juta Sosial media terbesar: Instagram (±3,7 juta) Catatan: Persepolis tidak masuk ke dalam hitungan Global Football Digital Benchmark milik Result Sports. Hal Ini karena Iran masih membatasi penggunaan sosial media. Meski demikian, Persepolis memiliki akun instagram yang sudah terverifikasi dengan jumlah pengikut yang relatif besar yakni sebanyak 3,7 juta pengikut.