Bola.com
·05 de fevereiro de 2025
Fenomena Pelatih Lokal Tergusur dari BRI Liga 1, Pengamat: Ilmu Bisa Bersaing, tapi Kalah Karakter dan Nilai Komersial
![Imagem do artigo:Fenomena Pelatih Lokal Tergusur dari BRI Liga 1, Pengamat: Ilmu Bisa Bersaing, tapi Kalah Karakter dan Nilai Komersial](https://image-service.onefootball.com/transform?w=280&h=210&dpr=2&image=https%3A%2F%2Fcdn0-production-images-kly.akamaized.net%2FjqL05crCqhMo206HsFMbQlbjLlI%3D%2F1x261%3A1080x869%2F1200x675%2Ffilters%3Aquality%2875%29%3Astrip_icc%28%29%3Aformat%28jpeg%29%2Fkly-media-production%2Fmedias%2F4916031%2Foriginal%2F069518800_1723457399-BRI_LIGA_1_-_Ilustrasi_Logo_BRI_Liga_1_Musim_2024_2025_copy.jpg)
Bola.com
·05 de fevereiro de 2025
Bola.com, Jakarta Sejak pergantian nama kompetisi kasta tertinggi Indonesia menjadi Liga 1 pada 2017, pelan-pelan posisi pelatih lokal mulai tergerus.
Padahal di awal penyatuan kompetisi eks Perserikatan dan eks Galatama pada 2008, deretan pelatih nasional masih membanjiri klub-klub profesional di Tanah Air.
Pada BRI Liga 1 2024/2025 dimulai masih ada nama-nama seperti Widodo C. Putro, Hendri Susilo, Rahmad Darmawan, dan Imran Nahumarury. Namun ketika Liga 1 belum seumur jagung, Widodo tersingkir dari Madura United. Begitu pula Hendri Susilo yang harus hengkang dari Semen Padang.
Figur sarat pengalaman seperti Rahmad Darmawan yang dua musim terakhir jadi juru selamat Barito Putera, akhirnya harus berpisah dengan Laskar Antasari di pekan ke-19.