Bola.net
·17 de fevereiro de 2025
Mengapa MU Bisa Kalah dari Tottenham? De Ligt Memberi Alasan

Bola.net
·17 de fevereiro de 2025
Bola.net - Kekalahan Manchester United dari Tottenham Hotspur pada hari Minggu (16/2/2025) malam kembali memunculkan kekecewaan di kalangan para pendukung. Bek tengah MU, Matthijs de Ligt, mengungkapkan pandangannya mengenai kesulitan tim dalam memanfaatkan peluang yang ada.
Dengan hasil akhir 1-0, MU tetap terpuruk di peringkat 15 klasemen sementara Liga Inggris. Pelatih Ruben Amorim kini menghadapi tekanan yang semakin meningkat setelah mengalami kekalahan kedelapan dalam 14 pertandingan.
Kondisi ini menimbulkan keraguan di kalangan penggemar, terutama karena manajemen klub memilih untuk tidak merekrut pemain baru saat bursa transfer musim dingin. Ini menjadi tantangan besar bagi Amorim yang kehilangan Amad akibat cedera ligamen.
Momen penyerang Manchester United, Joshua Zirkzee (tengah) saat gagal memaksimalkan peluang melawan Tottenham, 16 Februari 2025. (c) AP Photo/Ian Walton
Satu hal yang menjadi sorotan utama dalam pertandingan melawan Tottenham adalah ketidakmampuan tim untuk mengonversi peluang menjadi gol. De Ligt menekankan pentingnya penyelesaian akhir dalam permainan, yang kali ini sangat kurang.
"Menurut saya, dalam sepak bola, menyelesaikan peluang adalah hal yang sangat penting, dan kami sangat tidak beruntung hari ini," ungkap De Ligt.
Masalah ini bukan hanya tentang satu pertandingan saja, tetapi menjadi isu berkelanjutan yang mengganggu performa tim.
"Jika kami terus kalah, banyak hal yang harus diperbaiki," tambahnya.
2 dari 3 halaman
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim saat memimpin timnya melawan Tottenham, Minggu (17/2/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Ian Walton
Tekanan terhadap pelatih Ruben Amorim semakin meningkat seiring dengan hasil buruk yang didapat. Kurangnya pilihan di lini serang membuat situasi semakin rumit bagi pelatih berusia 40 tahun tersebut.
Amorim kehilangan Amad, dan kini hanya memiliki Rasmus Hojlund, Joshua Zirkzee, dan Alejandro Garnacho sebagai pemain dengan tipe menyerang. Ketiga pemain tersebut hanya mengoleksi total 28 gol di Liga Premier sepanjang karier mereka.
"Saya tidak bisa membiarkan situasi ini berlanjut, kami harus tetap fokus," tegas Amorim.