Thiago Motta dalam Tekanan Setelah Juventus Tersingkir dari Liga Champions | OneFootball

Thiago Motta dalam Tekanan Setelah Juventus Tersingkir dari Liga Champions | OneFootball

Icon: Bola.net

Bola.net

·20 de fevereiro de 2025

Thiago Motta dalam Tekanan Setelah Juventus Tersingkir dari Liga Champions

Imagem do artigo:Thiago Motta dalam Tekanan Setelah Juventus Tersingkir dari Liga Champions

Bola.net - Juventus gagal mencapai target minimal mereka di Liga Champions setelah tersingkir di babak play-off. Menurut Gazzetta dello Sport, Thiago Motta akan berada dalam pengawasan hingga akhir musim.

Bianconeri kalah 3-1 dari PSV Eindhoven pada leg kedua playoff 16 besar Liga Champions, Kamis (20/2025) dini hari WIB. Alhasil, Bianconeri tersingkir dengan agregat 4-3.


Vídeos OneFootball


Hasil buruk ini menambah tekanan bagi Motta. Sebab, mantan pelatih Bologna tersebut diharapkan membawa timnya setidaknya ke babak 16 besar.

Kegagalan Beruntun Juventus

Imagem do artigo:Thiago Motta dalam Tekanan Setelah Juventus Tersingkir dari Liga Champions

Gelandang Juventus, Manuel Locatelli berebut bola dengan pemain PSV, Jerdy Schouten. (c) AP Photo/Peter Dejong

Selain gagal di Liga Champions, Juventus juga tersingkir dari Supercoppa setelah kalah dari Milan di semifinal Januari lalu.

Kini, Juventus masih bertahan di perempat final Coppa Italia. Mereka juga menempati peringkat keempat Serie A dengan 46 poin, sama dengan Lazio.

Motta menandatangani kontrak tiga tahun di Turin musim panas lalu. Namun, meski mendapat dukungan publik dari klub, ia harus memastikan Juventus lolos ke Liga Champions musim depan jika ingin bertahan sebagai pelatih pada 2025/2026.

2 dari 2 halaman

Motta Membela Keputusannya

Imagem do artigo:Thiago Motta dalam Tekanan Setelah Juventus Tersingkir dari Liga Champions

Pelatih Juventus Thiago Motta di laga melawan Torino, 11 Januari 2025 lalu. (c) Marco Alpozzi/Lapresse via AP

Motta membela taktiknya setelah menelan kekalahan dari PSV yang berujung pada tersingkirnya Juventus dari Liga Champions musim ini.

“Saya tidak merasa terlambat dalam melakukan pergantian,” katanya. “Saya ingin memberikan energi lebih ke tim, tetapi setelah kami menyamakan skor, kami perlu menjaga keseimbangan. Saya rasa saya membuat perubahan di waktu yang tepat.”

Juventus kini harus fokus di Serie A dan Coppa Italia untuk menyelamatkan musim mereka.

Saiba mais sobre o veículo